Breaking News

Telah Melakukan Kajian Fokus, Gerakan BEM Jakarta: Tolak People Power Karena Negatif


JAKARTA – Gerakan Gabungan Lintas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jakarta telah mengambil sikap tegas untuk menolak dan tidak sepakat dengan rencana adanya gerakan people power, setelah dilakukan kajian fokus terhadap people power, diketahui dampak negatifnya lebih besar.

“Setelah melakukan kajian fokus terhadap People Power dan mengetahui dampak positif dan negatif setelahnya, dan ternyata dampak negatif lebih besar maka kami dengan tegas menolak rencana People Power,” kata Koordinator BEM Jakarta,  Andi Prayoga, Kamis (16/5).

Mereka menilai gerakan itu berdampak negatif, karena dapat menimbulkan perpecahan sesama anak bangsa. BEM Jakarta akan berusaha mengedukasi publik terkait bahaya people power dengan harapan agar masyarakat tidak ikut serta terbawa arus kepentingan di balik people power

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin melakukan edukasi publik akan bahayanya people power, dengan harapan agar masyarakat tidak ikut-ikutan terbawa arus kepentingan di balik people power,” ujarnya.

Andi menegaskan, jangan sampai masyarakat menjadi korban atas ketidaktahuannya mengenai bahayanya people power. Menurutnya, sudah ada negara yang hancur dan pecah belah gara-gara people power, sebut saja Suriah.

“Maka, jangan Suriahkan Indonesia. Jika pun ada permasalahan dalam penyelenggaraan Pemilu, kita bisa tempuh jalur hukum yang berlaku sesuai undang-undang. Jangan ambil tindakan sendiri yang berpotensi membuat perpecahan,” tuturnya.

Andi menegaskan, siapa pun presiden terpilih yang sesuai dengan konstitusi nantinya, maka semua pihak harus menerimanya, karena sudah pilihan rakyat. Namun, pemimpin yang terpilih harus mampu menciptakan rasa aman, damai, rukun, tertib dan bersatu bagi bangsanya.

“Hal demikian sudah menjadi kewajiban seorang pemimpin. Sebaliknya pemimpin yang kalah dalam pertarungan pilpres, tidak boleh mengedepankan egonya dengan melakukan gerakan-gerakan yang bisa menimbulkan perpecahan berbahaya bagi bangsa. Karena sejatinya, masyarakat ingin kedamaian dan kerukunan, keadilan dan kesejahteraan. Bukan perpecahan yang menakutkan,” ujarnya.

Andi menyebutkan 16 BEM yang sepakat menolak rencana gerakan people power. Diantaranya adalah BEM Kampus Stebank Islam Jakarta, BEM Universitas Islam Jakarta, BEM Universiyas Az Zahra, BEM Unindra, BEM MPU Tantular, BEM Stemik Jayakarta, BEM UNTAG, BEM Universitas At Tahiriyah, BEM UBK, BEM UIC, BEM Universitas Islam As-syafi’iyav, BEM UHAMKA, BEM UIN Syarif Hidayatullah, BEM Universitas Jayabaya dan beberapa mahasisa lainnya.

Gerakan BEM Jakarta juga mendeklarasikan:
  1.     Siap menjaga keutuhan NKRI, Pancasila dan UUD 1945
  2.     Mendukung TNI-Polri dalam melakukan pengamanan dan penegakan hukum agar terciptanya situasi yang aman, damai, rukun, tertip dan kondusif.
  3.     Kami menolak rencana gerakan people power yang membahayakan bangsa
  4.     Stop menyebar info hoax, fitnah, hasut yang berpotensi mengakibatkan perpecahan bangsa.
  5.     Mari merajut silaturahmi dengan bersatu dan berkeluarga dalam bingkai NKRI.

No comments:

Powered by Blogger.