Kesadaran Masyarakat Harus Ditingkatkan Tentang Bahaya Judi Online
Di era teknologi yang terus berkembang,
fenomena judi ikut beradaptasi dengan munculnya platform perjudian online yang
memberikan penawaran untuk mendapat uang secara instan.
Hampir semua jenis perjudian yang ada dalam
dunia nyata juga tersedia dalam bentuk daring. Mulai dari, judi bola, dadu,
domino, kiu-kiu, bola tangkas, erek erek, roulette, togel, capsa, poker, hingga
permainan slot yang sedang populer di kalangan anak muda.
Mudahnya mengakses situs judi online dengan
smartphone dan bermodal uang termulai dari puluhan ribu sudah memungkinkan
seseorang untuk berjudi secara online.
Dalam jangka panjang, judi online dapat memberi
dampak negatif seperti kecanduan, kerugian keuangan serta pelaku berpotensi
melakukan tindakan kriminal. Judi online juga memberikan dampak kepada
psikologis seperti stres dan depresi.
Berangkat dari kekwatiran inilah, Ilham abraham
MS selaku ketua BaraJP millenial bersama seluruh pengurusnya tergerak untuk
turut serta bersama pemerintah memerangi penyakit yang sudah sangat meresahkan
ini.
Ilham menegaskan, dampak judi online tidak
main-main. Terutama dampak sosial di level keluarga dan masyarakat.
Dampak di level keluarga, bisa terjadi
disorientasi dan disfungsi keluarga terutama di keluarga-keluarga kelas bawah.
Disorientasi nilai keluarga berupa pembenaran
nilai-nilai buruk judi online seperti pembenaran jalan pintas, kecanduan, tidak
rasional. Disfungsi terutama berupa dampak buruk pada ekonomi keluarga dan
terganggunya fungsi edukasi/sosialisasi dalam keluarga.
“Di level masyarakat, jika dibiarkan akan
terjadi benturan nilai dan norma sosial, antara nilai dan norma yang menjadi
rujukan dan panutan dengan nilai dan norma yang dihadirkan oleh judi online,”
ujarnya.
Karena alasan itulah, menurut Ilham perlu
penguatan kontrol sosial bekerja sama dengan masyarakat di berbagai level.
Di level keluarga (fungsi edukasi), di level
komunitas butuh sosialisasi melalui ruang-ruang pertemuan masyarakat seperti
RT/RW, forum-forum keagamaan, dan sekolah.
“Dan di level negara berupa penegakan hukum dan
pemberantasan judi online,” ujar ilham
Harapannya, melalui sosialisasi ini warga dapat
meningkatkan kesadaran akan bahaya perjudian online dan memahami konsekuensi
negatif yang mungkin timbul dari keterlibatan dalam praktik ini. Dengan
pemahaman yang lebih baik diharapkan warga juga mampu membuat keputusan yang
lebih bijak dalam penggunaan teknologi dan internet.
No comments: